Media sosial dan Kekentalannya!

Jangan harap kita bisa menemukan kedamaian di jagat medsos hari-hari ini pun kedepan, kenapa? Karena medsos sudah dibangun dg struktur alghoritma yg akan mengikuti prilaku kita, jika kita lbh tertarik dg masak memasak, ikan koi dan panda maka ia akan mengarahkan kita kesana, tp kalau kita masih berteman dan post saya masih muncul di wall artinya anda sama apesnya dg saya, “meminati dunia aneh bernama politik sadar atau tidak, sedikit atau banyak, tp santailah itu keapesan yg bisa dinikmati sbg hiburan saja” wkwkwk

Tentu, yg bisa mendamaikan bukan org lain tp cara pikir dan cara pandang kita sendiri, keluar dari satu grup dan grup lainnya bukan solusi, apalagi sok jd advokat kebenaran di grup, haha🤣😂 lebih baik ikut nimbrung ngelucu saja! Karena media sosial akan mempertemukan anda dg org2 yg sama minatnya dg anda, keterhubungan yg sama, dll dikarenakan logik alghoritmanya. Mematikan semua media sosial pun percuma jg apalagi pertemanan offline anda jg tidak jauh-jauh dr org2 yg sama, lalu anda masih suka searching berita online jg, haha, bahkan sekali saja kita klik itu google utk cari topik tertentu apalagi kita tak sadar izinkan semua web utk merekam cookies kita, mka ya sudahlah , kita diikuti dan disuguhi hal yg dianggap kita suka terus dan terus, kecuali anda memutuskan banting stir menjadi pribadi yg berbeda sama sekali, atau menjadi pertapa di gua berharap menjadi ashabul kahfi, alias terlelap sampai zaman berganti, wkwkwk

Terhadap keadaan ini, kita sendiri yg akhirnya harus dewasa, perdalam segala wawasan, memoles dg segala kesenangan dan kegembiraan, membuka diri utk menerima keadaan dg kelenturan, bukan berarti tanpa prinsip tp setidaknya kita toleran dg perbedaan,

Bertoleran tidak hanya dlm hal yg berfaedah termasuk toleran dg segala ketololan dan kejumudan, karena bisa jd ya kejumudan itu sbg korban alghoritma saja, semakin sering anda menggunkan tanda ngakak agaknya semakin terdidik pula jemari anda utk menertawakan segala kekonyolan demi kekonyolan, tentu setiap org sebenarnya pribadi yg menarik jika digali dg tepat bukan hanya dari posting, share dan komennya.

Kita sendiri yg bisa menempatkan diri, sambil menggali pandangan dan pegangan hidup dg nilai-nilai prinsip dari bekal ilmu, lalu kita berbahagia dg menjaga pertemanan dan persaudaraan, melakukan tabayun dg akses-akses non virtual bila memungkinkan utk hal-hal yg dianggap berada di level prinsip. Tak lupa berbuat baik dalam ruang2 riil, hindari perdebatan jika itu tak berfaedah, perbanyak lucu-lucuan, dan seterusnya,

Ada banyak manusia puber di media sosial, termasuk yg nyetatus ini. Maka, jadilah kita manusia yg kompleks, berminat dg banyak hal shg topik pembicaraan dg org selalu luas dan tak terbawa narasi mainstream yg melelagkan, apalagi momen-momen begini ya, kita tentu sulit menghindari obrolan politik yg aneh-aneh bahkan utk sekedar ngopi di warung pinggir jalan, atau dengerin penjaga toko bercengkrama, atau saudara yg lama tak jumpa, semua jd pengamat politik handal, masa kite ikut-ikutan pula ga lucu kan ya? Saya selalu cari cara utk menutup pembicaraan menunjukan saya tidak minat berbicara ttg itu, meski di ruang lain saya sgt berminat haha.

Itulah media sosial, dia awalnya diatur oleh manusia tp ia justru mengatur peradaban manusia, karena alghoritma membuat kekentalan itu tercipta, maka manusia cerdas tak mgkn bisa digiring ke jurang kebosanan dan kemuakan oleh alghoritma, ada 1001 satu cara utk ia menawarkan narasinya sendiri, dari film lucu, musik, makanan, artis, buah, cerita lucu, sepak bola dan segalanya. Ya, manusia pra media sosial jauh lbh menarik krn punya banyak warna dan pengalaman utk diceritakan sdg manusia di era media sosial bercerita topik yg sama dari pengalaman yg sama ttg hal-hal yg viral saja, tp manusia yg sadar ttg media sosial dan alghoritma tentu jauh lbh menarik lg krn ia tak terjebak narasi mainstream justru mencari apa yg ia ingin cari, hingga akhirnya alghoritma justru menjadikannya makin berwarna. Apalagi jika anda berminat utk berdagang selain berwarna dia mempertebal dompet dg warna merah dan biru…🤣😂

… jane aku ndobol apa toh yo? Pokoke aja reaaang lah, nikmati wae…


hafidz arfandi, fisipol 2009