Post Truth dan Jalan Kebenaran

Apakah Bisma dan Drona terjebak post truth? Saat memilih membela kurawa dlm baratayudha. “Agaknya tidak” mereka orang yg tau benar soal-soal intrik dan kebenaran, tp mereka terkunci dlm dharmanya, alias terjebak dlm kenaifan, tp kenaifannya tak membuat keagungannya runtuh sama sekali dihadapan pandawa. Meski mereka berdiam ketika sengkuni mengelabui pandawa, drupadi dilecehkan oleh kurawa, atau ketika kurawa melanggar janjinya.

Bisma memilih merestui pandawa meski ia berperang di bawah panji putra destarata. Drona pun demikian, ia merestui putra pandu tapi melindungi kurawa dg segala daya upayanya.

Arjuna ragu utk melawan keduanya, begitu jg yudhistira, tp bagi kresna, membela kebenaran adalah kebenaran itu sendiri,

kresna lah yg memanfaatkan dharma sang bisma yg pantang berperang dg perempuan, orang lemah dan mereka yg kalah, dg menyelipkan arjuna dibalik srikandi. Arjuna melumpuhkan kakeknya, meski ia tak mati dan memilih menahan sakit panjang demi melihat akhir cerita.

Kresna pula yg mengatur siasat utk mengelabui drona dg kematian gajah aswatama, hingga sang guru lunglai tak berghairah saat yudhistira mengiyakan kematian aswatama, shg arjuna bisa menghabisinya.

Kresna pula yg membisiki kelemahan arjuna pada sengkuni dan duryuduna, shg sengkuni mati dicakar bima dan duryuduna mati di gada yudhistira, keduanya punya kelemahan yg sama bagian vital yg tak seharusnya diserang, tp kebenaran harus dimenangkan, itulah sang kresna, titisan wisnu.

Bagi kresna kebenaran punya jalannya sendiri!