Alif, dia bukan lagi ibumu semata, sebuah negeri yang telah berutang tentang kejujuran padanya, karena mereka yang memegang pandu dan suluh, sibuk mengepas busana dan mencelak mata dengan sepasang buluh.
Padanya, adik Alif, setiap abjad dalam kata jujur adalah suratan seterang surya, ialah laku semurni ufuk, memerahkan darah mengaromakan keringatnya sepanjang hari-hari yang khianat.